Selasa, 27 April 2010
PENYEBARAN PROPOSAL PEMBANGUNAN MASJID AL MUHAJIRIN PERUM PESONA CILEBUT 2
1. PT. MULYACITRA KARYASINDO, Up. H. Muhammad Abed AR. SE. (Erwin Anom)
2. PT. ARUN NGL (Erwin Anom)
3. BAITULMAAL MUAMALAT (Erwin Anom)
4. DKM Masjid Hidayatullah, PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Mfg (Sunaryo)
5. Ketua RT 1 RW 15 Perumahan Pesona Cilebut 2
6. Ketua RT 2 RW 15 Perumahan Pesona Cilebut 2
7. Ketua RT 3 RW 15 Perumahan Pesona Cilebut 2
8. Ketua RT 6 RW 15 Perumahan Pesona Cilebut 2
9. Ketua RT 7 RW 15 Perumahan Pesona Cilebut 2
10. Ketua RT 8 RW 15 Perumahan Pesona Cilebut 2
11. Ketua RT 9 RW 15 Perumahan Pesona Cilebut 2
12. Ketua RT 10 RW 15 Perumahan Pesona Cilebut 2
13. Ketua RT 12 RW 15 Perumahan Pesona Cilebut 2
14. Ketua RT 14 RW 15 Perumahan Pesona Cilebut 2
15. Yayasan Al Iman, Perumahan Maharaja Depok, Up. Ustadz Ridwan Abdullah (Feri Andi)
16. PT. MENTARI KHARISMA UTAMA, Up. Bapak Jimmy Lie (Deddy Sukmoko)
17. Ustadz Faruq Sanusi, ATASE AGAMA KEDUBES SAUDI ARABIA (Feri Andi)
18. Bapak H. Marzuki (Erwin Anom)
19. Bapak Amrizal, SE (Erwin Anom)
20. DIREKTUR HILAL AHMAR UAE, Up. Bapak TAUFIK BACHTIAR E. (Sunaryo)
Senin, 26 April 2010
PEMASANGAN SPANDUK LOKASI PEMBANGUNAN MASJID DAN SEKERTARIAT PANITIA
Jakarta, 26 April 2010. Pada hari Minggu, 25 April 2010 telah di laksanakan pemasangan Spanduk Lokasi Pembangunan Masjid dan Sekertariat Pembangunan.
Semoga dengan dipasangnya spanduk ini akan lebih mempercepat penggalangan dana.
Kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan diatas : TENAGA, PIKIRAN, WAKTU, MAKANAN DAN MINUMAN saya atas nama Panitia mendo'akan : JAZAKUMULLAH KHOIR.
Salam
Rabu, 21 April 2010
TROMOL PEMBANGUNAN MASJID AL MUHAJIRIN
Dalam pertemuan Minggu, 11 April 2010 disepakati tromol tidak harus seragam (untuk legalitas tromol akan ditempel stiker), bisa terbuat dari pipa yang bahan karton, tempat shuttlecock dan pipa dari paralon.
Setiap rumah disiapkan 2 tromol (pada saat pengambilan tromol yang kosong ditukar oleh petugas yang ditunjuk).
Untuk warung akan disiapkan kotak tromol yang ditempel stiker dan surat pengantar dari panitia.
Pengambilan tromol oleh petugas yang ditunjuk panitia setiap hari Sabtu bulan keempat. Untuk penghitungan uang tromol dilaksanakan Minggu ke-4 saat rapat rutin panitia.
Selasa, 13 April 2010
MEMAKMURKAN MASJID DAN MENDATANGI MASJID [UNTUK BERIBADAH]
Oleh
Dr Shalih bin Ghanim bin Abdillah As-Sadlani.
Masjid merupakan Baitullah, di dalamnya Ia disembah dan senantiasa disebut nama-Nya. Masjid merupakan menara petunjuk dan bendera Islam. Allah memuliakan serta mengagungkan orang yang mengikatkan dirinya dengan masjid.
Allah berfirman.
"Artinya : Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah" [Al-Jin : 18]
Masjid-masjid itu dibangun agar manusia mengerjakan shalat dan berdzikir kepada Allah, membaca Al-Qur'an dan taqarrub kepada-Nya, merendah di hadapan-Nya dan mengharapkan pahala di sisi-Nya.
Sesungguhnya memakmurkan masjid adalah bagian terbesar untuk taqarub kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di antara bagian dari memakmurkan masjid adalah membangun, membersihkan, membentangkan permadani, meneranginya dan masih banyak lagi bagian-bagian dari pemerliharaan masjid. Adapula memakmurkan masjid dengan i'tikaf di dalamnya, shalat dan senantiasa mendatanginya dengan berjama'ah, mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat, membaca Al-Qur'an, belajar dan mengajarkannya. As-Sunnah telah menjelaskan keutamaan dan balasan yang besar dalam memakmurkan, membangun dan memelihara masjid.
Diriwayatkan dalam shahih Muslim, Utsman Radhiyallahu 'anhu telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Barangsiapa telah membangun masjid karena Allah Subhanahu wa Ta'ala (Bukair berkata : Saya menyangka beliau berkata dengan mengharap wajah Allah), maka Allah akan membangunkannya rumah di Jannah" [Shahih Muslim 1/378 no. 533 urutan 24 kitab al-Masajid bab 4]
Maksudnya karena ikhlas dengan mengharap wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala semata serta mengharap keridhaan-Nya, tidak riya, sum'ah dan tidak pula karena mencari pujian manusia serta bukan karena satu tujuan atau tujuan-tujuan yang lain.
Seperti telah dijelaskan tentang keutamaan memakmurkan masjid, dijelaskan pula tentang keutamaan menyiapkan masjid untuk shalat dan pujian bagi orang yang melaksanakannya. Dalam shahih Muslim, Abu Hurairah berkata : Sesungguhnya ada seorang wanita berkulit hitam yang berkhidmat pada masjid (dalam riwayat lain ; seorang pemuda). Suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melihatnya, maka beliau bertanya tentang dia, para shahabat menjawab, Ia telah meninggal. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Apakah tidak ada kemampuan bagimu untuk memberitahukan kepadaku (tentang kematiannya, ada yang menjawab, sepertinya mereka menganggap kecil masalah itu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Tunjukkan padaku kuburannya, maka ditunjukkanlah beliau pada kuburan tersebut, beliau mendo'akannya kemudian bersabda:"Artinya : Sesungguhnya ahli kubur ini dipenuhi kegelapan dan Allah meneranginya dengan shalatku terhadap mereka" [Shahih Muslim 2/658 no 956 urutan 71 Kitab al-Janaiz bab ash-shalat 'ala al-Kubur]
Telah ada beberapa nash sharih lagi shahih yang menjelaskan keutamaan mendatangi masjid untuk menunaikan shalat, dzikir dan qira'ah Qur'an. Orang yang menziarahi masjid itu berada dalam penjagaan Allah dan mendapatkan rahmat-Nya selagi ia duduk didalamnya, menjaga adab-adabnya dan selalu menghubungkan hatinya dengan Allah.
Sesungguhnya shalat seseorang di dalam masjid dilebihkan dari shalat yang dilakukan di rumah atau di pasar dengan 25 derajat atau 27 derajat. Beberapa nash telah menjelaskan bahwa orang yang mendatangi masjid dalam gelap, maka Allah akan meneranginya dengan sempurna pada hari kiamat, seperti orang yang pergi ke masjid di pagi hari atau di malam hari, Allah akan menyediakan baginya rumah di jannah. Ini merupakan fadhilah yang besar, takkan ada orang yang melampui batas atau meremehkannya kecuali orang yang lalai atau pemalas, maka haram baginya mendapatkan kebaikan saudaranya semuslim.
Lihat beberapa hadits yang telah menjelaskan apa yang telah saya katakana ini, supaya menjadi ilmu, bashirah dan petunjuk, dengan itu pula supaya kalian melaksanakan rukun ini sebagai ilham dari syi'ar-syi'ar Islam di masjid bersama jama'ah lain untuk mendapatkan ridha dan balasan dari Allah di dunia dan di akhirat.
Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Shalat seseorang (di masjid dengan berjama'ah) itu dilebihkan dengan 25 derajat dari shalat yang dikerjakan di rumah dan di pasar, sesungguhnya salah seorang di antara kalian jika berwudlu kemudian menyempurnakannya lalu mendatangi masjid, tak ada keinginan yang lain kecuali untuk shalat, maka tidaklah ia melangkah dengan satu langkah pun kecuali Allah mengangkatnya satu derajat, dan terhapus darinya satu kesalahan hingga ia masuk masjid ..." [Muttafaqun 'alaih, Lu'lu wal Marjan, yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim 1/131 no. 387]
Orang yang menziarahi masjid berada dalam perlindungan dan rahmat dari Allah selagi tetap dalam duduk dan menjaga adab-adabnya dengan menghadapkan hati kepada Allah semata.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang menyebabkan Allah
menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat ..? para shahabat menjawab ; Ya wahai Rasulullah, beliau bersabda, "Menyempurnakan wudlu meski dalam keadaan susah dan banyak-banyak mendatangi masjid, menunggu shalat setelah shalat.... itulah ribat, itulah ribat, itulah ribat" [Shahih Muslim 1/219 no 251 urutan 41 bab 14 kitab At-Thaharah]
Allah berfirman.
"Artinya : Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas" [An-Nur : 36-38]
Banyak sekali ayat dan hadits-hadits dalam bab ini, maka bagi orang yang berkhidmat di masjid dan bertanggung jawab atas masjid baik atas nama pribadi, jama'ah, yayasan atau yang lain haruslah menghidupkan masjid dengan membangun, membersihkan, menghamparkan permadani, penerangan dan kesinambungan pemenuhan air serta lainnya yang termasuk di dalamnya demi kemudahan dan kelancaran hamba Allah untuk melaksanakan amal-amal yang besar di dalam masjid.
[Disalin dari kitab Shalat Al-Jama'ah Hukmuha Wa Ahkamuha Wat Tanbih 'Ala Ma Yaqa'u Fiiha Min Bid'ain Wa Akhthain edisi Indoensia Shalat Berjama'ah, Panduan Hukum, Adab, Hikmah. hal 61-65, Pustaka Arafah]
Sumber : http://www.almanhaj.or.id/content/829/slash/0
Dr Shalih bin Ghanim bin Abdillah As-Sadlani.
Masjid merupakan Baitullah, di dalamnya Ia disembah dan senantiasa disebut nama-Nya. Masjid merupakan menara petunjuk dan bendera Islam. Allah memuliakan serta mengagungkan orang yang mengikatkan dirinya dengan masjid.
Allah berfirman.
"Artinya : Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah" [Al-Jin : 18]
Masjid-masjid itu dibangun agar manusia mengerjakan shalat dan berdzikir kepada Allah, membaca Al-Qur'an dan taqarrub kepada-Nya, merendah di hadapan-Nya dan mengharapkan pahala di sisi-Nya.
Sesungguhnya memakmurkan masjid adalah bagian terbesar untuk taqarub kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di antara bagian dari memakmurkan masjid adalah membangun, membersihkan, membentangkan permadani, meneranginya dan masih banyak lagi bagian-bagian dari pemerliharaan masjid. Adapula memakmurkan masjid dengan i'tikaf di dalamnya, shalat dan senantiasa mendatanginya dengan berjama'ah, mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat, membaca Al-Qur'an, belajar dan mengajarkannya. As-Sunnah telah menjelaskan keutamaan dan balasan yang besar dalam memakmurkan, membangun dan memelihara masjid.
Diriwayatkan dalam shahih Muslim, Utsman Radhiyallahu 'anhu telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Barangsiapa telah membangun masjid karena Allah Subhanahu wa Ta'ala (Bukair berkata : Saya menyangka beliau berkata dengan mengharap wajah Allah), maka Allah akan membangunkannya rumah di Jannah" [Shahih Muslim 1/378 no. 533 urutan 24 kitab al-Masajid bab 4]
Maksudnya karena ikhlas dengan mengharap wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala semata serta mengharap keridhaan-Nya, tidak riya, sum'ah dan tidak pula karena mencari pujian manusia serta bukan karena satu tujuan atau tujuan-tujuan yang lain.
Seperti telah dijelaskan tentang keutamaan memakmurkan masjid, dijelaskan pula tentang keutamaan menyiapkan masjid untuk shalat dan pujian bagi orang yang melaksanakannya. Dalam shahih Muslim, Abu Hurairah berkata : Sesungguhnya ada seorang wanita berkulit hitam yang berkhidmat pada masjid (dalam riwayat lain ; seorang pemuda). Suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melihatnya, maka beliau bertanya tentang dia, para shahabat menjawab, Ia telah meninggal. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Apakah tidak ada kemampuan bagimu untuk memberitahukan kepadaku (tentang kematiannya, ada yang menjawab, sepertinya mereka menganggap kecil masalah itu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Tunjukkan padaku kuburannya, maka ditunjukkanlah beliau pada kuburan tersebut, beliau mendo'akannya kemudian bersabda:"Artinya : Sesungguhnya ahli kubur ini dipenuhi kegelapan dan Allah meneranginya dengan shalatku terhadap mereka" [Shahih Muslim 2/658 no 956 urutan 71 Kitab al-Janaiz bab ash-shalat 'ala al-Kubur]
Telah ada beberapa nash sharih lagi shahih yang menjelaskan keutamaan mendatangi masjid untuk menunaikan shalat, dzikir dan qira'ah Qur'an. Orang yang menziarahi masjid itu berada dalam penjagaan Allah dan mendapatkan rahmat-Nya selagi ia duduk didalamnya, menjaga adab-adabnya dan selalu menghubungkan hatinya dengan Allah.
Sesungguhnya shalat seseorang di dalam masjid dilebihkan dari shalat yang dilakukan di rumah atau di pasar dengan 25 derajat atau 27 derajat. Beberapa nash telah menjelaskan bahwa orang yang mendatangi masjid dalam gelap, maka Allah akan meneranginya dengan sempurna pada hari kiamat, seperti orang yang pergi ke masjid di pagi hari atau di malam hari, Allah akan menyediakan baginya rumah di jannah. Ini merupakan fadhilah yang besar, takkan ada orang yang melampui batas atau meremehkannya kecuali orang yang lalai atau pemalas, maka haram baginya mendapatkan kebaikan saudaranya semuslim.
Lihat beberapa hadits yang telah menjelaskan apa yang telah saya katakana ini, supaya menjadi ilmu, bashirah dan petunjuk, dengan itu pula supaya kalian melaksanakan rukun ini sebagai ilham dari syi'ar-syi'ar Islam di masjid bersama jama'ah lain untuk mendapatkan ridha dan balasan dari Allah di dunia dan di akhirat.
Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Shalat seseorang (di masjid dengan berjama'ah) itu dilebihkan dengan 25 derajat dari shalat yang dikerjakan di rumah dan di pasar, sesungguhnya salah seorang di antara kalian jika berwudlu kemudian menyempurnakannya lalu mendatangi masjid, tak ada keinginan yang lain kecuali untuk shalat, maka tidaklah ia melangkah dengan satu langkah pun kecuali Allah mengangkatnya satu derajat, dan terhapus darinya satu kesalahan hingga ia masuk masjid ..." [Muttafaqun 'alaih, Lu'lu wal Marjan, yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim 1/131 no. 387]
Orang yang menziarahi masjid berada dalam perlindungan dan rahmat dari Allah selagi tetap dalam duduk dan menjaga adab-adabnya dengan menghadapkan hati kepada Allah semata.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang menyebabkan Allah
menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat ..? para shahabat menjawab ; Ya wahai Rasulullah, beliau bersabda, "Menyempurnakan wudlu meski dalam keadaan susah dan banyak-banyak mendatangi masjid, menunggu shalat setelah shalat.... itulah ribat, itulah ribat, itulah ribat" [Shahih Muslim 1/219 no 251 urutan 41 bab 14 kitab At-Thaharah]
Allah berfirman.
"Artinya : Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas" [An-Nur : 36-38]
Banyak sekali ayat dan hadits-hadits dalam bab ini, maka bagi orang yang berkhidmat di masjid dan bertanggung jawab atas masjid baik atas nama pribadi, jama'ah, yayasan atau yang lain haruslah menghidupkan masjid dengan membangun, membersihkan, menghamparkan permadani, penerangan dan kesinambungan pemenuhan air serta lainnya yang termasuk di dalamnya demi kemudahan dan kelancaran hamba Allah untuk melaksanakan amal-amal yang besar di dalam masjid.
[Disalin dari kitab Shalat Al-Jama'ah Hukmuha Wa Ahkamuha Wat Tanbih 'Ala Ma Yaqa'u Fiiha Min Bid'ain Wa Akhthain edisi Indoensia Shalat Berjama'ah, Panduan Hukum, Adab, Hikmah. hal 61-65, Pustaka Arafah]
Sumber : http://www.almanhaj.or.id/content/829/slash/0
Senin, 12 April 2010
REVISI DAN PENAMBAHAN ANGGOTA PANITIA
SUSUNAN KEPANTIAAN
PENASEHAT :
Bapak Camat Sukaraja
Bapak Kepala Desa Cilebut Barat
Ketua Dewan Penasehat RW.15
Ketua RW.15
Ketua RT. Se wilayah RW.15
PANITIA PELAKSANA
Ketua : ERWIN ANOM
Wakil Ketua : SUNARYO
Sekretaris I : M. SYAIFUDIN
Sekretaris II : AGUS KUSMANA
Bendahara I : FERI ANDI
Bendahara II : WINARSO
Seksi Humas : MUHAMMAD RIADI
TEDDY ARIESTIAWAN
GUSTI MAHMUD
Seksi Pencari Dana :
Koordinator ke dalam : DEDDY SUKMOKO
Koordinator ke luar : SUNARYO
Wilayah RT.01 : JAMALUDDIN
Wilayah RT.02 : BAYU ANDA
Wilayah RT.03 : REZA PAHLAWAN PUTRA
Wilayah RT.04 : -
Wilayah RT.05 : FERI ANDI
Wilayah RT.06 : TEUKU ASRUL AMNI
Wilayah RT.07 : MOHAMAD SYUKRI
Wilayah RT.08 : NOVIYANTO NOEGROHO
Wilayah RT.09 : KRISTANTO ADY
Wilayah RT.10 : CHAIRUL ANWAR
Wilayah RT.11 : -
Wilayah RT.12 : KOKO AGIT YULIANTO
Wilayah RT.13 : -
Wilayah RT.14 : IWAN HERMAWAN
Seksi Teknis
Koordinator : DWI SASONO
Anggota : MALIK AKBAR
Anggota : ABDURAHMAN
Anggota : ADI SUCIPTO
Anggota : MUSLICHAN BAYU WERDA
Anggota : AMINUDDIN
Anggota : AGUS ASTORO
Anggota : KIKI WIJAYA
Anggota : AMRAN
Keterangan : Nama yang di bold adalah yang ditambah atau diganti.
PENASEHAT :
Bapak Camat Sukaraja
Bapak Kepala Desa Cilebut Barat
Ketua Dewan Penasehat RW.15
Ketua RW.15
Ketua RT. Se wilayah RW.15
PANITIA PELAKSANA
Ketua : ERWIN ANOM
Wakil Ketua : SUNARYO
Sekretaris I : M. SYAIFUDIN
Sekretaris II : AGUS KUSMANA
Bendahara I : FERI ANDI
Bendahara II : WINARSO
Seksi Humas : MUHAMMAD RIADI
TEDDY ARIESTIAWAN
GUSTI MAHMUD
Seksi Pencari Dana :
Koordinator ke dalam : DEDDY SUKMOKO
Koordinator ke luar : SUNARYO
Wilayah RT.01 : JAMALUDDIN
Wilayah RT.02 : BAYU ANDA
Wilayah RT.03 : REZA PAHLAWAN PUTRA
Wilayah RT.04 : -
Wilayah RT.05 : FERI ANDI
Wilayah RT.06 : TEUKU ASRUL AMNI
Wilayah RT.07 : MOHAMAD SYUKRI
Wilayah RT.08 : NOVIYANTO NOEGROHO
Wilayah RT.09 : KRISTANTO ADY
Wilayah RT.10 : CHAIRUL ANWAR
Wilayah RT.11 : -
Wilayah RT.12 : KOKO AGIT YULIANTO
Wilayah RT.13 : -
Wilayah RT.14 : IWAN HERMAWAN
Seksi Teknis
Koordinator : DWI SASONO
Anggota : MALIK AKBAR
Anggota : ABDURAHMAN
Anggota : ADI SUCIPTO
Anggota : MUSLICHAN BAYU WERDA
Anggota : AMINUDDIN
Anggota : AGUS ASTORO
Anggota : KIKI WIJAYA
Anggota : AMRAN
Keterangan : Nama yang di bold adalah yang ditambah atau diganti.
RAPAT KE-3 PANITIA PEMBANGUNAN MASJID
Jakarta, PESCIL NEWS. (12 April 2010). Rapat panitia Pembangunan Masjid Al Muhajirin Perum Pesona Cilebut 2 yang diselenggarakan Hari Minggu 11 April 2010 adalah rapat ke-3. Rapat sebelumnya 28 Maret 2010 (Agenda utama adalah pemilihan ulang panitia), tanggal 2 April 2010 (Agenda utama adalah pembahasan proposal) dan 11 April 2010 agenda utamanya adalah : Tromol untuk setiap warga, pembuatan papan nama masjid dan sekertariat pembangunan, yayasan dan penyebaran proposal.
Pembahasan agenda.
1. TROMOL.
Dalam pertemuan ini disepakati tromol tidak harus seragam (untuk legalitas tromol akan ditempel stiker), bisa terbuat dari pipa yang bahan karton, tempat shuttlecock dan pipa dari paralon.
Setiap rumah disiapkan 2 tromol (pada saat pengambilan tromol yang kosong ditukar oleh petugas yang ditunjuk).
Untuk warung akan disiapkan kotak tromol yang ditempel stiker dan surat pengantar dari panitia.
Pengambilan tromol oleh petugas yang ditunjuk panitia setiap hari Sabtu bulan keempat. Untuk penghitungan uang tromol dilaksanakan Minggu ke-4 saat rapat rutin panitia.
2. PEMILIHAN PENGURUS YAYASAN DAN NAMA YAYASAN.
Dalam pertemuan ini dibuat juga berita acara pembentukan yayasan.
Nama Yayasan : Yayasan Al Muhajirin
Alternatif ke-1 : Yayasan Al Muhajirin Pesona Cilebut 2 Bogor
Alternatif ke-2 : Yayasan Al Muhajirin Pesona Cilebut 2
Untuk pengurus dan anggota sementara adalah peserta rapat yang berjumlah 23 orang.
3. PEMBUATAN PAPAN NAMA LOKASI PEMBANGUNAN MASJID DAN SEKERTARIAT.
Di lokasi Masjid akan didirikan 2 papan nama, untuk desainnya akan di bantu Pak Winarso (Ketua RT 6) dan pencetakannya akan dibantu Pak Kiki Wijaya (IB 2 / 12).
4. PENYALURAN PROPOSAL
Setiap warga yang hendak membawa proposal bisa minta ke Sekertariat Pembangunan Masjid. Proposal yang sudah siap akan dilengkapi surat pengantar dan di data.
Setiap RT akan diberikatn satu set proposal.
PESERTA RAPAT 11 APRIL 2010 DI RUKO PERUM PESONA CILEBUT 2.
1. Malik Akbar (IB 4/4)
2. Poni (KB 5/2)
3. Gusti Mahmud ( KB 7/22)
4. Khairul Anwar (IB 8/17)
5. Amran (KB 1/20)
6. Asrul (JB 1/8)
7. Iwin (HB 3/10)
8. Dedy JB 1/18)
9. M. Riadi (IB 1/11)
10. Teddy Ariestiawan (IB 1/5)
11. Cipto (KB 3/27)
12. Reza (CB 7/15)
13. Feri Andi (DB 7/1)
14. Uhon Holidin (AB 3/7)
15. M Syaifudin (HB 1/9)
16. Kiki Wijaya (IB 2/12)
17. M. Syukri (KB 4/9)
18. Erwin Anom (KB 3/12)
19. Jamal (AB 3/17)
20. Anton (IB 2/21)
21. Sunaryo (IB 4/31)
22. Kristanto Ady (IB 4/15)
23. Muchlison Bayu (CB 3/11)
M Syaifudin
Rabu, 07 April 2010
Senin, 05 April 2010
HASIL RAPAT PANITIA 2 APRIL 2010
TEKNIS DAN RENCANA KEDEPAN
Rencana bersama harus mendapat dukungan dari seluruh warga RW 15.
Teknis Agenda :
- Proposal di buat secara lux
- Badan hukum yang menaungi panitia (Yayasan)
Bentuk yayasan almuhajirin naungannya meliputi : rumah ibadah, pendidikan, klinik, koperasi.
Masukan Pak Asrul mengenai logo masjid," Nama Al Muhajirin dalam tulisan arab." Setelah itu dipatenkan.
Untuk logo panitia ini sifatnya sementara (temporer) sampai terpilihnya logo dan dipatenkan.
Agenda tanggal 10 April 2010.
- Pengumpulan koin di setiap rumah warga.
- Susunan Pengurus Yayasan disiapkan foto copy KTP (untuk domisili berlaku seluuh Indonesia)
Hadir dalam pertemuan ini :
1. Feri Andi (BD7/1)
2. M Syaifudin (HB1/9)
3. Imam Budiman (KB4/9)
4. Amran (KB1/20)
5. T. Asrul Amni (JB1/8)
6. Erwin Anom (FB3/12)
7. Uhon Holidin (AB3/7)
8. Sunaryo (IB4/31)
9. Hidayat (AB 3/11A)
10. Sandy (AB3/11A)
11. Aminudin (AB3/14)
Sabtu, 03 April 2010
SUMBANGAN DARI HAMBA ALLAH
Langganan:
Postingan (Atom)